Saya selalu bilang, traveling nggak harus mahal untuk jadi berkesan. Dari backpacking sendirian di Thailand sampai road trip santai di Portugal, beberapa trik sederhana seringkali membuat perbedaan besar antara liburan yang boros dan liburan yang cerdas. Di tulisan ini saya akan berbagi tips hemat, contoh itinerary populer yang ramah di kantong, dan review akomodasi dari pengalaman (ya, ada juga sedikit dramanya) — semua dengan gaya ngobrol santai, kayak lagi ngopi bareng teman.
Pertama-tama: fleksibilitas adalah kunci. Pesan tiket luar musim atau pilih hari terbang selasa/ rabu biasanya lebih murah. Saya pernah dapat tiket pulang-pergi ke Barcelona seharga tiket domestik karena berangkat weekday dan punya sedikit waktu luang. Selain itu, pakai transportasi lokal—bus kota dan kereta lebih murah dan bikin kamu lihat sisi kota yang autentik. Jangan lupa manfaatkan aplikasi cashback, kartu pelajar, atau kartu wisata kota yang sering memberikan diskon makan dan atraksi.
Satu lagi: bawa bye-bye gadget yang bikin kamu overpack. Tas ringan = biaya bagasi lebih murah = freedom. Untuk makan, sesekali makan di pasar lokal atau street food seringkali lebih enak dan ramah di dompet dibandingkan restoran turis. Dan kalau bisa, masak sekali dua kali di hostel atau apartemen; itu juga membantu menghemat banyak di perjalanan panjang.
Menyusun itinerary hemat itu soal prioritas. Pilih 2–3 highlight utama yang benar-benar ingin kamu nikmati, sisanya isi dengan aktivitas gratis atau murah seperti berjalan kaki di area bersejarah, menikmati taman kota, atau museum dengan hari gratis. Contoh simple itinerary 5 hari di Praha: hari 1 jelajah Old Town dan Charles Bridge, hari 2 cathedral dan castle (pilih salah satu tiket kombinasi), hari 3 museum gratis dan pasar lokal, hari 4 day trip ke Kutná Hora dengan kereta murah, hari 5 santai di kafe sambil packing. Ini kombinasi yang seimbang antara experience dan pengeluaran.
Saya pernah coba itinerary populer yang padat—akhirnya stres dan malah boros karena kelelahan. Sekarang saya lebih suka slow travel: habiskan lebih banyak waktu di satu area, sewa sepeda, dan temukan kafe lokal. Selain lebih hemat, pengalaman juga terasa lebih dalam.
Review akomodasi itu penting. Saya pernah tidur di hostel yang bersih dan ramah, dengan dapur bersama yang super membantu karena bisa masak. Pengalaman lain: boutique hotel kecil di Budapest; slightly pricier, tapi lokasinya strategis dan sarapannya bikin hemat waktu dan uang. Intinya, jangan cuma lihat harga—perhatikan juga lokasi, fasilitas (dapur, laundry), dan review tamu lain. Kadang hotel yang sedikit lebih mahal tapi dekat stasiun bisa menghemat biaya transportasi dan waktu.
Salah satu trik saya: cek website aggregator dan bandingkan dengan penawaran lokal. Kadang ada promo langsung dari pengelola atau kode diskon komunitas traveler. Saya juga sering baca blog perjalanan dan forum untuk tips negosiasi harga, terutama di low season. Untuk referensi mudah, saya sering mengumpulkan link dan promo di satu bookmark, termasuk sumber seperti fedmatravel yang membantu cari ide destinasi dan penawaran menarik.
Checklist kecil sebelum berangkat: asuransi perjalanan (jangan diabaikan), fotokopi dokumen, aplikasi peta offline, dan sedikit uang tunai lokal. Bawa botol minum yang bisa diisi ulang untuk mengurangi pengeluaran minum kemasan. Oh iya, jangan lupa bawa powerbank—itu kadang menyelamatkan banget saat mencari hostel di tengah malam.
Kalau ditanya apa rahasia traveling hemat saya? Sabar, fleksibel, dan mau eksplor dengan mata terbuka. Nikmati momen sederhana: ngopi pagi di trotoar kota, ngobrol singkat dengan penduduk setempat, atau duduk di taman sambil menikmati pemandangan—seringkali pengalaman paling berkesan datang tanpa harus bayar mahal.
Pernah merasa ingin jalan-jalan tapi dompet menjerit? Aku juga. Beberapa kali perjalanan terbaikku justru yang…
Curhat perjalanan lagi? Iya, lagi. Kali ini saya mau cerita soal tiga hal yang sering…
Ngopi dulu. Oke, mari ngobrol soal cara jalan-jalan tanpa bikin dompet nangis. Ini bukan daftar…
Kenapa aku selalu cari yang hemat dulu, romantis belakangan Aku ingat perjalanan pertamaku yang benar-benar…
Bepergian itu selalu bikin hati hangat — tapi tagihan kartu kredit kadang bikin meringis. Dari…
Pernah nggak sih kamu duduk di kafe, ngopi sambil scroll foto-foto liburan teman, dan berpikir,…