Bepergian itu selalu bikin hati hangat — tapi tagihan kartu kredit kadang bikin meringis. Dari pengalaman gue yang udah keluyuran ke beberapa negara, ada pola sederhana buat tetap jalan-jalan seru tanpa bikin rekening nangis. Di sini gue tulis campuran tips hemat, itinerary populer yang sering gue pake sebagai referensi, dan review akomodasi dari beberapa kota yang pernah gue singgahi. Jujur aja, bukan semua travel hack bekerja sama buat semua orang, tapi coba deh disesuaikan dengan gaya lo.
Sebelum ngebahas itinerary, beberapa poin penting: pesan tiket pesawat lebih cepat kalau lo fleksibel tanggal, gunakan mode incognito waktu cek harga biar harga ga naik gegara cookies, dan pertimbangin transit panjang kalau itu ngurangin biaya signifikan. Gue sempet mikir kalau transit 12 jam bakal ngeselin, ternyata gue dapet city tour gratis karena transitnya lama, jadi malah dapet pengalaman baru.
Untuk akomodasi, jangan langsung terpaku sama hotel bintang lima. Hostels, guesthouse, atau bahkan homestay bisa ngasih vibe lokal yang jauh lebih menarik. Pakai aplikasi dan website perbandingan harga, tapi juga follow akun lokal di Instagram atau forum backpacker — kadang ada promo mendadak yang cuma dishare di sana. Kalau lo mau aman tapi hemat, pilih hotel dengan sarapan termasuk; sedikit tambahan biaya di pagi hari bisa ngurangin pengeluaran makan.
Tabel packing yang rapi juga hemat duit. Bawa barang yang multi-fungsi: jaket yang bisa jadi selimut, sepatu yang nyaman buat jalan tapi tetep oke difoto. Bawa refillable water bottle biar ga sering beli botol air minum, dan pelajari opsi transportasi umum di kota tujuan — naik bus atau kereta lokal hampir selalu lebih murah daripada taksi.
Buat lo yang pengen rute klasik tapi efisien: Southeast Asia 10 hari (Bangkok – Chiang Mai – Luang Prabang). Ini ramah buat kantong karena penerbangan antarnegara bisa murah dengan maskapai diskon, dan biaya hidupnya rendah. Itinerary gue biasanya: 3 hari eksplor kota besar, 3 hari desa/ alam, 3 hari santai/ kuliner, 1 hari perjalanan balik. Fleksibel, ga buru-buru, dan banyak spot Instagramable.
Kalau mau Eropa tapi hemat, coba kombinasi Lisbon – Porto – Madrid selama 8-10 hari. Port of entry yang murah seringnya di Lisbon; kereta dan bus antarkota relatif terjangkau kalau pesan awal. Jujur aja, gue suka Porto karena wine-nya dan akomodasi murah tapi nyaman di daerah Ribeira.
Untuk trip singkat 5-7 hari yang tetap berkesan: Tokyo (atau Kyoto) intens; fokus satu kota, jelajahi area per distrik, makan di izakaya kecil, dan naik kereta JR Pass lokal kalau tripnya melibatkan shinkansen. Shinkansen terdengar mahal, tapi dengan perencanaan bisa sebanding dengan efisiensi waktu.
Bangkok: Ada guesthouse kecil di Khao San yang pernah bikin gue kaget karena bersih dan punya rooftop view. Harga murah, staff ramah, cocok buat solo traveler yang cuma butuh tempat tidur dan cerita malam. Fasilitasnya sederhana tapi bersih. Kalau mau lebih aman, cari yang ada loker.
Lisbon: Gue nginep di guesthouse butik dekat Alfama. Kamarnya kecil tapi designnya penuh karakter, pemiliknya kasih rekomendasi kafe lokal yang belum banyak turis. Harganya lebih mahal daripada hostel tapi masih masuk akal kalau dibanding hotel pusat kota.
Tokyo: Pernah nyobain capsule hotel — pengalaman unik dan hemat. Cocok buat transit atau solo traveler yang cuma perlu tidur. Privasi terbatas tapi kebersihan dan efisiensi ruangnya juara. Kalau bawa koper besar, ini bukan pilihan terbaik.
Mexico City: Airbnb di Roma Norte recommended buat yang suka suasana kafe dan seni jalanan. Akomodasi lokal biasanya lebih luas dan bisa lebih murah kalau nginep lebih dari 3 malam. Jaga keamanan barang dan baca review sebelum booking.
Buat referensi lebih banyak soal rute dan akomodasi, gue sering cek sumber-sumber travel yang update, salah satunya fedmatravel — kadang mereka punya itinerary yang simpel dan review yang jujur buat destinasi populer.
Kesimpulannya, traveling hemat itu soal prioritas: mana yang mau lo splurge dan mana yang bisa disederhanain. Gue masih suka ngabisin duit buat makanan lokal enak, tapi gue banting stir di akomodasi demi dapetin pengalaman otentik. Kadang untungnya bukan cuma di saldo rekening, tapi di cerita dan foto yang balik ke rumah. Kalau ada satu pesan dari gue: rencanain dasar, tetap fleksibel, dan nikmatin prosesnya — karena kadang plan gagal malah jadi cerita paling lucu buat diceritain.
Jelajah Hemat: Itinerary Populer dan Review Akomodasi Seluruh Dunia Saya selalu bilang, traveling nggak harus…
Pernah merasa ingin jalan-jalan tapi dompet menjerit? Aku juga. Beberapa kali perjalanan terbaikku justru yang…
Curhat perjalanan lagi? Iya, lagi. Kali ini saya mau cerita soal tiga hal yang sering…
Ngopi dulu. Oke, mari ngobrol soal cara jalan-jalan tanpa bikin dompet nangis. Ini bukan daftar…
Kenapa aku selalu cari yang hemat dulu, romantis belakangan Aku ingat perjalanan pertamaku yang benar-benar…
Pernah nggak sih kamu duduk di kafe, ngopi sambil scroll foto-foto liburan teman, dan berpikir,…